"Aku Anak Indonesia," Sinetron Terekomendasi Tentang Menjadi Pribadi yang Lebih Baik untuk Indonesia

MENGGANTIKAN slot yang ditinggalkan oleh Buku Harian Nayla - 8 Tahun Kemudian, RCTI kembali menampilkan sebuah sinetron remaja terbaru bertajuk Aku Anak Indonesia. Promo sinetron ini sendiri sudah wara-wiri semenjak beberapa bulan yang lalu.

Sinetron ini terbilang idealis untuk episode perdananya. Bahkan saat tokoh yang diperankan oleh Dinda Hauw sedang menonton sinetron remaja yang biasanya penuh dengan penindasan terdapat dialog yang menekankan akan tontonan yang tidak mendidik. Di lain adegan, Dinda Hauw menyatakan sinetron membuat remaja sekarang menjadi bertindak kasar dan brutal.

Istimewanya lagi, terdapat sebuah pesan moral yang disampaikan dalam episode perdana. Semoga dengan sistem stripping seperti sekarang ini, kualitas sinetron ini tetap dapat terjaga sehingga sinetron pada akhirnya dapat memberikan tontonan yang menghibur namun tetap mendidik.

Berikut ini adalah sinopsis lengkap Aku Anak Indonesia:

Hari itu gadis manis bernama Ani (Dinda Hauw) itu baru akan menjalani hari pertamanya bersekolah di Indonesia lagi setelah 5 tahun ia tinggal di Jerman bersama Orangtuanya. Di dalam mobil tersebut Ani protes karena ia sebenarnya ingin ke sekolah dengan mengendarai sepeda, namun ibunya tidak memperbolehkan. Ani menganggap jika ia berkendara, ia malah hanya akan menambah polusi di Jakarta.

Sang Sopir menyetujui sikap ayah Ani, karena di Indonesia ini banyak bergajulan, diluar sana itu kurang aman untuk anak gadis secantik Ani. Saat masih di dalam mobil, tiba-tiba seorang pelajar laki-laki yang sedang dalam keadaan bersimbah darah muncul di dekat mobil Ani. Ani panik dan menyuruh mobil berhenti, namun sang Sopir ragu karena menganggap pelajar tersebut merupakan komplotan perampok.

Ani tidak peduli, ia mengancam sopirnya menghentikan mobil atau ia akan turun dalam keadaan kecepatan tinggi. Diancam demikian oleh anak majikan, sopir terpaksa menghentikan mobil. Ani turun dan dengan susah payah membawa pemuda tersebut masuk ke dalam mobil.

Di Rumah Sakit, pemuda yang terluka itu siuman dari pingsannya dan melihat Ani yang sedang menungguinya. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Arif (Giorgino Abraham), yang ternyata bersekolah di SMA tempat Ani baru saja akan masuk. Ani bertanya apa yang terjadi di jalanan tadi, dan Arif bercerita bahwa ia berusaha menghentikan sebuah tawuran pelajar dimana teman-teman satu SMA-nya terlibat.

Keesokan harinya, saat Ani masuk sekolah, ia melaporkan hal tersebut kepada seorang guru bernama Pak Sam (Iqbal Pakula), bahwa nama nama murid sekolah itu terlibat dalam sebuah tawuran yang mengakibatkan tertusuknya seorang murid bernama Arif. Namun sang guru tersebut mengatakan bahwa tawuran terjadi tiap saat dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan oleh guru-guru selain khotbah kosong yang tidak akan didengarkan. Lebih baik Ani bersiap saja untuk mengikuti Upacara.

Namun Ani tidak menerima jawaban semacam itu. Segera setelah upacara selesai, Ani naik ke podium dan mengambil microphone dan mengatakan pada semua orang bahwa telah terjadi tawuran yang mengakibatkan ketua OSIS sekolah ditusuk. Ani mengumumkan nama-nama siswa yang terlibat tawuran berdasarkan informasi yang disampaikan Arief. Ani pun mendapatkan cemoohan dari siswa lain karena menganggap Ani adalah seorang pengadu.

Kejadian itu tidak lepas dari mata seorang anak cowok berkacamata bernama Ito (Dante Valreand). Ia mendatangi Ani yang sedang berada di perpustakaan dan bertepuk tangan atas tindakan Ani yang berani, apalagi karena Ani hanyalah anak yang baru saja masuk ke sekolah ini. Ito memperingatkan bahwa Ani harus siap-siap menghadapi masalah besar, karena murid-murid yang namanya disebutkan Ani tadi adalah anak-anak yang tidak akan tinggal diam melihat tindakan Ani.

Benar saja, sepulang sekolah, seorang perempuan bernama Wati (Claudia Andhara) dan teman teman perempuan lainnya mendatangi Ani dan mengancamnya. Wati mengatakan bahwa tawuran itu terjadi karena dia, karena dia digoda oleh anak SMA lain dan Wati sendiri yang meminta Ridho yang adalah pacarnya untuk membuktikan cintanya dan mengadakan tawuran dengan anak anak SMA lain itu.

Ani geram dan memaki Wati yang ia anggap tidak tahu malu, bagaimana mungkin Wati bisa bangga menjadi penyebab sebuah pertumpahan darah. Wati tertawa dan mengatakan bahwa ini masalah eksis atau ngga eksis, hal yang tidak mungkin Ani bisa ngerti. Yang pasti, kalo Ani buka mulut lagi masalah ini, Wati tidak akan segan-segan memotong lidah Ani.

Saat itu Ito muncul dan melerai mereka. Selepas kepergian Wati, Ito meminta Ani untuk tenang, namun yang terjadi malah lebih parah, Ani memutuskan untuk melaporkan semua hal ini kepada polisi. Ito kontan panik dan berusaha menahan Ani. Namun gadis berkepala batu ini tidak dapat dihentikan sama sekali.

Sesampainya mereka di kantor polisi, Ani melaporkan dengan lantang peristiwa penusukan dan tawuran yang terjadi. Polisi tersebut mencatat semua laporan Ani dan memasukannya ke dalam laci. Ani bingung dengan sikap sang polisi. Ani menanyakan sebab sang polisi hanya menyimpan laporan Ani di laci dan malah tidak bertindak langsung menangkap pelaku tawaran. Namun sang polisi menjawab diplomatis dengan mengatakan bahwa jika mereka menangkap semua pelaku tawuran maka sebanyak 40% sel akan dipenuhi oleh para pelaku tawaran. Ani bengong dan tidak percaya akan apa yang baru saja didengarnya, beruntung Ito segera menarik Ani keluar dari dalam kantor polisi tersebut.

Sekeluar mereka dari kantor polisi, Ani tampak lemas dan tidak dapat mencerna semua yang baru saja terjadi hari ini. Ito berusaha menenangkannya.

Ani menjenguk Arief yang sedang terbaring di rumah sakit. Ani menyuapi Arief yang sedang terbaring. Arief mengungkapkan jika biasanya tindakan ini dilakukan oleh seorang wanita apalagi menyukai seorang cowok. Namun Ani malah mengungkapkan jika baginya hal ini merupakan kecintaan terhadap sesama.

Saat Arief masuk sekolah, Ani mempunyai ide untuk menyambut kedatangan Arief lagi setelah 2 minggu absen di sekolah. Ridho kemudian memaki Arief dan menantang Arief untuk berkelahi. Ani kembali membela Arief dengan mengatakan jika keberanian Arief tidak usah dibuktikan lagi dengan tertusuknya Arief hanya untuk menghentikan mereka tawuran.

Wati datang dan mengompori suasana sehingga membuat Arief menerima tantangan Ridho dengan syarat Ridho akan berhenti tawuran apabila kalah dari Arief. Arief berhasil memenangkan pertarungan. Wati terlihat sangat marah dengan kekalahan Ridho. Ridho sportif dan memutuskan untuk berhenti tawuran namun menanyakan masalah anak sekolah lain yang pasti masih akan terus tawuran walau Ridho CS berhenti tawuran.

Masalah benar-benar terjadi saat dua orang teman Arief dari SMA Anak Indonesia terluka saat diserang oleh pelajar dari SMA Yamin. Arief meminta bantuan Ito untuk mencaritahu siapa yang menusuknya saat berhenti coba menghentikan tawuran. Arief, Ito dan Ani pun menemui sang penusuk Arief.

Bagaimanakah kelanjutan kisah perjuangan Ani, Arief, Ito dan teman-teman lainnya dalam mewujudkan cita-cita dan impian mereka untuk negeri Indonesia yang lebih baik?

Saksikan sinetron terbaru RCTI Aku Anak Indonesia mulai Senin 27 April 2015 setiap Senin-Minggu Pkl.18.30 WIB.

Title : The Lover

Genre : 18+

Broadcast : M'net (Cable TV)

Cast : Oh Jung Se, Ryoo Hyun Kyung, Choi Yeo Jin, Jung Young Jun, Park Hwan Jung, Han Eun Seol, Lee Joon Jae, Terada Takuya