(Review) Robin Hood - DOWNLOAD GAME APLIKASI

DOWNLOAD GAME APLIKASI

Kumpulan informasi terbaru, foto terbaru, download gratis game, internet gratis, film terbaru, tutorial trik gratis, nonton movie streaming.

Breaking

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jumat, 23 November 2018

(Review) Robin Hood

Robin Hood memodernisasi cerita klasik dengan beberapa ide baru, namun sayangnya tidak selalu berhasil. Bahkan dari sisi teknis, mustahil untuk mengikuti kemanapun Robin Hood pergi. Namun cerita tentang pahlawan rakyat ini disokong oleh pesona dari Taron Egerton.


PLOT: Robin of Loxley (Taron Egerton), tentara Perang Salib dan temannya (Jamie Foxx) merencanakan sebuah pemberontakan melawan mahkota Inggris yang korup dalam petualangan action menegangkan, penuh dengan  pertarungan di medan perang, koreografi yang memukau, dan romansa yang tak lekang oleh waktu. 

REVIEW: Kisah Robin Hood telah diceritakan berulang kali lewat berbagai macam bentuk media selama berabad-abad. Di era modern, ada banyak film dan acara TV yang mengadaptasi sang legenda, dimana semuanya memiliki inti yang sama yakni seorang pemuda Inggris yang baru kembali dari Perang Salib dan menemukan rumah keluarganya hancur. Dia kemudian beralih menjadi vigilante bersenjatakan busur dan panah untuk mencuri dari mereka yang kaya dan memberikannya kepada rakyat miskin. Cerita rakyat Inggris ini telah diceritakan turun-temurun sejak abad ke-15 (meskipun kisahnya sendiri bercerita tentang abad ke-13) dan sudah mempesona para pendengar selama ini. Kini, Robin Hood kembali hadir di bioskop dengan interpretasi yang unik dari kisah klasik ini. Robin Hood memodernisasi cerita klasik itu dengan beberapa ide baru yang tidak selalu berhasil, tetapi kisah tentang pahlawan rakyat itu disokong oleh pesona Taron Egerton.


Robin Hood mengikuti kisah Robin of Loxley muda (Taron Egerton), yang memiliki kehidupan layak sebagai bangsawan dan jatuh cinta dengan Marian (Eve Hewson) ketika dia mencoba mencuri salah satu kuda miliknya untuk diberikan kepada tetangganya. Kemudian, Robin ditugaskan untuk ikut dalam Perang Salib dan meninggalkan tanahnya ke tangan Marian. Setelah 4 tahun berperang, Robin memutuskan untuk berhenti ketika melihat komandannya, Guy of Gisborne (Paul Anderson), memerintahkan anak buahnya untuk membunuh tahanan hanya untuk bersenang-senang. Robin mencoba untuk menyelamatkan salah satu tahanan yang merupakan anak dari tahanan lainnya, namun Guy menembakkan panah ke Robin dan mengirimnya pulang ke Inggris. Begitu dia kembali, dia menemukan bahwa Sheriff of Nottingham (Ben Mendelsohn) merebut tanahnya karena berpikir Robin telah mati dan Marian diusir.

Saat mendatangi Nottingham, Robin segera sadar bahwa hidup sangat sulit bagi rakyat jelata karena sang Sheriff mengambil semua uang mereka untuk pajak perangnya, seolah-olah mendanai Perang Salib. Robin juga mengetahui bahwa Marian telah menikahi pria lain, Will (Jamie Dornan), karena dia mengira Robin telah mati. Frustasi karena Marian sudah pindah ke lain hati dan marah dengan aksi sang Sheriff, Robin kemudian didatangi oleh pria yang merupakan ayah dari orang yang coba diselamatkan Robin semasa Perang Salib, yang dikenal dengan nama John (Jamie Foxx). Dengan bantuan dan latihan yang diberikan John, Robin menjadi pahlawan bagi rakyat jelata, yang dikenal sebagai The Hood, yang mencuri dari Sheriff dan membagikan hasilnya kepada rakyat miskin, sambil mempertahankan perannya sebagai tuan rumah Loxley yang kembali dari perang sambil mempelajari lebih banyak tentang rencana Sheriff. Namun, ketika Robin dan John mengetahui tujuan utama Sheriff, mereka sadar bahwa mereka harus melakukan lebih dari sekedar mencuri, mereka harus memicu sebuah revolusi.



Disutradarai oleh Otto Bathurst (Peaky Blinders, Black Mirror) dari naskah yang ditulis oleh pendatang baru Ben Chandler dan David James Kelly, Robin Hood jelas akan dibandingkan dengan King Arthur: Legend of the Sword arahan Guy Ritchie. Tentu saja, Robin Hood adalah kisah klasik yang dibuat lebih gelap dan lebih modern, yang lebih fokus kepada style dan action ketimbang keakuratan sejarah. Namun ada sesuatu yang berkesan tentang cara Robin Hood merefleksikan waktu tertentu dalam sejarah. Ini adalah kisah Robin Hood yang sangat berfokus pada fakta bahwa orang kaya dalam masyarakat, kelas atas, cenderung berkuasa dengan menginjak kesejahteraan masyarakat kelas bawah, dengan mencuri uang dan sumber daya dari mereka yang lebih rendah. Robin Hood ingin memimpin revolusi agar distribusi kekayaan merata di Nottingham. Tujuan itu kadang menjadi kacau dalam film ini akibat cerita romansanya, dimana motivasi utama Robin untuk aksinya sedikit tidak jelas. Tetapi gagasan bahwa vigilantisme-nya dan cintanya pada Marian adalah dua hal yang berhubungan sebetulnya cukup masuk akal (asal Anda tidak terlalu memikirkannya).

Selain menonjolkan keresahan modern antara kelas di masyarakat, Robin Hood juga membawa inspirasi karakter cerita rakyat dari buku komik superhero dengan menyampaikan origin vigilante yang menarik. Mengingat popularitas superhero di Hollywood selama dekade terakhir, penonton telah melihat banyak cerita origin, dan Robin Hood mengikuti formula tersebut. Yang berarti kita akan melihat Robin Hood melalui tahap latihan, Egerton mendapat adegan pahlawan bertelanjang dada, dan memainkan identitas ganda-nya. Tentu saja, Robin Hood adalah salah satu kisah vigilante tertua, dengan fakta bahwa film arahan Bathurst mencoba untuk mengambil inspirasi dari film superhero modern belum tentu bisa diterima oleh para penggemar sang ahli panah. Namun, bagi mereka yang menginginkan Marvel Studios untuk merilis film Hawkeye (atau DC untuk membuat film Green Arrow), Robin Hood arahan Bathurst menyajikan aksi memanah yang realistis. Memang, ada beberapa momen di paruh kedua film dimana adegan actionnya sedikit menghilang dalam arahan Bathurst, namun ketrampilan memanah ditunjukkan dengan baik. Semua itu menjadikan Robin Hood sebagai film superhero yang selama ini ditunggu oleh sebagian penggemar.



Dari sekian hal positif diatas, bukan berarti tidak ada momen lemah dari naskahnya, seperti menjejalkan pesan moral dari film ini kedalam dialog atau susunan adegan demi membawa ceritanya kedepan, namun ini semua diseimbangkan dengan performa dari para pemeran utama di film. Egerton jelas memiliki daya tarik dan kharisma yang cukup untuk menunjukkan berbagai sisi Robin yang dibutuhkan agar film ini berhasil. Dia bisa bermain sebagai pria yang patah hati, pemanah vigilante, dan bangsawan yang angkuh. Egerton juga dibantu oleh pemeran pendukung yang luar biasa, dimana Foxx sebagai mentor dari Robin dan Mendelsohn sebagai musuhnya. Performa mereka sama karismatiknya dengan Egerton, turut membantu dalam menangkat film ini. Selain itu, Hewson mendapatkan cukup banyak adegan sebagai Marian ketimbang aktris lain yang pernah memerankan karakter itu dan dirinya sempurna dalam peran tersebut. Belum lagi Jamie Dornan dan Tim Minchin sebagai Friar Tuck, namun keduanya tidak mendapat banyak bagian dalam naskah.

Intinya, Robin Hood adalah film kisah klasik yang menyenangkan, yang menyentuh tema modern tentang massa yang bangkit melawan penguasa untuk meminta pertanggung jawaban atas tindakan mereka. Tema ini merupakan kunci yang sangat penting bagi momen kita saat ini dalam sejarah. Robin Hood juga menemukan keseimbangan antara tema-tema itu dan memberikan sang vigilante sebnuah kisah origin yang menarik yang cocok dengan era superhero saat ini di Hollywood. Robin Hood mungkin terkesan terlalu mengikuti formula dasar film superhero, apalagi mengingat moviegoers sudah melihat begitu banyak dalam dekade terakhir, tetapi sepertiga film terakhir membawa cerita ini ke arah yang berbeda. Meskipun ada momen dimana naskah dan arahan kesulitan untuk menghadirkan adegan yang layak di IMAX (jadi film ini kurang worth it untuk ditonton di IMAX), penampilan para cast nya sangat membantu. Secara keseluruhan, Robin Hood memberikan pengalaman film yang menghibur, dengan ide-ide baru untuk membedakannya dari adaptasi cerita rakyat di masa lalu, beberapa aksi memanah yang keren dan pemeran utama yang sangat menawan dalam diri Egerton.



Robin Hood saat ini sudah tayang di bioskop-bioskop kesayangan anda. dengan Durasi 116 menit dan Rating PG-13. Beri tahu kami pendapat anda tentang Film ini di bagian komentar..





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages