"Spider-Man: Into the Spider-Verse" mewakili beberapa film superhero dengan alur cerita terbaik di pasarnya. ini adalah film Spider-Man ketujuh dalam 16 tahun, tetapi alam semesta ini terasa sangat baru/fresh. Film ini menawarkan Anda masa lalu, sekarang, dan masa depan Spider-Man dan itu jelas sangat mengagumkan. Ini adalah bagian terbaik Spider-Man dibungkus menjadi satu paket yang sempurna. Saya tidak ragu untuk menyebutnya sebagai film Spider-Man terbaik saat ini.
PLOT: Remaja Miles Morales (Shameik Moore) digigit oleh laba-laba radioaktif, dan memperoleh kemampuan manusia super. Sadar bahwa kekuatannya mirip dengan yang dimiliki Spider-Man, ia mencoba untuk mencari bimbingan, tetapi sadar bahwa dia sendiri yang harus turun tangan ketika rencana mematikan Kingpin (Liev Schreiber) mengancam kotanya. Untungnya, dia mendapat pertolongan lewat Peter Parker (Jake Johnson) alias Spider-Man, tetapi ia bukan satu-satunya Spider-Man di sekitar Miles.
REVIEW: Dengan kredit diberikan kepada tiga sutradara, ditambah Phil Lord (yang juga turut andil dalam penulisan naskah) dan Christopher Miller sebagai produser, sulit untuk menentukan siapa yang berhak mendapat pujian terbesar untuk SPIDER-MAN: INTO THE SPIDER VERSE. Siapapun itu, mereka berhasil melakukan sesuatu yang luar biasa - mereka membuat Spider-Man hidup kembali.
Namun, bukan berarti mengesampingkan Spider-Man MCU, yang juga luar biasa, atau bahkan lebih baik daripada AMAZING SPIDER-MAN (mari lupakan sekuelnya), ataupun film Spider-Man arahan Sam Raimi. Tetapi, dengan empat Spider-Man dalam 16 tahun, kita tidak bisa menyangkal bahwa karakter ini mulai usang. Yang dilakukan INTO THE SPIDER VERSE bukan hanya memberikan kita Spider-Man baru dalam diri Miles Morales, tetapi juga menghargai apa yang telah terjadi sebelumnya dengan cara yang sangat canggih yang menjadi pertanda baik untuk harapan Sony untuk Spider-Verse.
Yang jelas, bahwa Miles tidak benar-benar hidup dalam realitas yang kita kenal. Memang mirip, seperti NYPD berubah menjadi PDNY, jadi kita akan lebih banyak menemukan 'plesetan'. Dalam Spider-Verse ini, semua iterasi karakter memiliki potensi untuk muncul, dan sangat jelas ada pertanda bahwa Peter Parker, yang suaranya diisi oleh Jake Johnson, dimaksudkan untuk menjadi versi Tobey Maguire. Bahkan ada montage yang menampilkan beberapa momen ikonik dari versi Raimi, dan caranya cukup menarik.
Meksipun tampaknya film ini lebih ditujukan kepada anak-anak dengan rating PG-nya, INTO THE SPIDER-VERSE secara mengejutkan sangat gelap untuk sebuah film dimana seekor babi yang bisa berbicara (Spider-Ham) adalah salah satu karakter utamanya. Segala sesuatunya bekerja lebih baik daripada yang diharapkan, dengan Miles dipaksa untuk merasakan kehilangan yang sama seperti karakter Spider-Man lainnya di film ini, ditambah plot penghkhiatan yang membuat film ini lebih memilukan. Ada karakter yang mati dalam film ini. Memang film ini ramah keluarga, tetapi alur ceritanya tidak sepenuhnya untuk anak-anak. Gaya visualnya sangat memukau, terlihat seperti komik yang berubah menjadi hidup dengan campuran dinamis antara animasi 3D dan apa yang tampak seperti 2D. Warna-warna yang berani dan psychedelic dan musik oleh Daniel Pemberton mungkin menjadi musik superhero favoritku sejak Hanz Zimmer dalam film Batman arahan Christopher Nolan.
Selain itu, para pengisi suaranya juga sempurna, dengan Shameik Moore memberikan rasa kerentanan yang sangat terasa terhadap Morales, sementara Brian Tyree Henry "Atlanta" juga cocok sebagai ayah polisinya. Mahershala Ali juga luar biasa sebagai paman Miles yang bersahaja, dan Scheriber memberikan ancaman nyata kepada Kingpin. Para pengisi suara Spidey lainnya juga di-casting dengan baik, dengan Nicolas Cage sebagai Humphrey Bogart Spider-Man dan John Mulaney sebagai Spider-Ham memberikan nuansa humot. Diantara mereka, Hailee Steinfield sebagai Spider-Woman (Gewn Stacy) dan Johnson sebagai Parker adalah yang paling penting, dan keduanya memiliki dinamika yang kuat dengan Morales muda, dan menyuntikkan nyawa ke dalam film ini.
Sungguh, SPIDER-MAN: INTO THE SPIDER-VERSE jauh lebih baik dari yang diharapkan, dan semoga penonton bisa menikmati film ini, dengan bentuk animasi mampu membuka apa yang bisa menjadi kisah superhero konvensional menjadi arahan yang berani dan baru. Film ini pantas menjadi hit, dan jika ada yang ingin mencoba sesuatu yang unik dari genre ini, film ini wajib tonton. Ini mungkin film Spider-Man favorit saya sejauh ini.
Post Top Ad
Responsive Ads Here
Sabtu, 08 Desember 2018
Home
Unlabelled
(Review) Spider-Man: Into The Spider-Verse
(Review) Spider-Man: Into The Spider-Verse
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Post Bottom Ad
Responsive Ads Here
Author Details
Templatesyard is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design. The main mission of templatesyard is to provide the best quality blogger templates which are professionally designed and perfectlly seo optimized to deliver best result for your blog.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar